Suasana
perjuangan anti-kolonialisme yang digencarkan oleh pembrontakan PKI tahun 1926
dan dilanjutkan oleh pemenjaraan Bung Karno beserta sahabat-sahabatnya telah
menggugah kesedaran politik banyak golongan dalam masyarakat. Dalam rangka
inilah tokoh-tokoh pemuda yang tergabung dalam berbagai organisasi, yang masih
bersifat kesukuan atau kedaerahan, telah mengambil langkah yang amat penting
bagi kelanjutan perjuangan nasional bangsa kita menuju kemerdekaan. Pada
tanggal 26-28 Oktober 1928, berbagai tokoh dari bermacam-macam organisasi
pemuda itu menyelenggarakan kongres pemuda di Jakarta ,
dengan tujuan untuk menyatukan gerakan pemuda di seluruh Indonesia .
Kongres
pemuda yang bersifat lintas-agama, lintas-suku, lintas-aliran poltik itu
akhirnya mencetuskan ikrar bersama yang amat besar artinya bagi perjuangan
rakyat Indonesia
kemudian, yaitu Sumpah Pemuda. Ikrar bersama yang bersejarah ini dikumandangkan
tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda itu berbunyi :
1. Kami putra dan putriIndonesia ,
mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
2. Kami putra dan putriIndonesia ,
mengaku bertanah-air yang satu, tanah-air Indonesia
3. Kami putra dan putriIndonesia ,
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
1. Kami putra dan putri
2. Kami putra dan putri
3. Kami putra dan putri
Dari isi sumpah pemuda itu dapat diambil makna filosofis kehidupan
generasi digital. Zaman sekarang ini kita sudah merdeka. jadi, yang harus kita
lakukan sekarang ini adalah mempertahankan kemerdekaan dengan prinsip sumpah
pemuda. Tahukah kamu bahwa kamu sekarang berada pada era digital? Era digital
ditandai dengan ditemukannya bilangan biner yaitu 0 dan 1, coba kamu buktikan
kalau era digital dimulai dengan ditemukannya bilangan 0 dan 1. nanti coba kamu
lihat power computermu, pasti menunjukkan angka 0 dan 1. atau power ponselmu
dan power remote tv-mu, pasti kamu jumpai pertama kali angka 0 dan 1. era
digital harus dihadapi oleh generasi digital pula. Siapakah generasi digital
itu? Yaitu generasi yang berpegang teguh pada satu prinsip, yaitu prinsip yang
sama dengan ikon era digital, yaitu angka 0 dan 1.
Prinsip 0 dan 1 itu artinya prinsip keimanan. Sebagai generasi
digital kalian harus memiliki prinsip la
ilaha illa Allah.yang juga tertuang dalam pancasila yang pertama yaitu ketuhanan yang maha
esa(satu). Nol artinya tidak ada tuhan selain Allah. Dan angka satu artinya
hanya Allah tuhan seru alam yang berhak dan harus kamu sembah dan kamu
prioritaskan. Pertanyaanya , apakah kamu sudah menjadi generasi digital?,
generasi yang memillki prinsip zero one, yang hanya memiliki satu tuhan,
dan hanya memprioritaskan-Nya?
Jadi, generasi digital adalah dirimu yang mampu bertahan dalam
prinsip kebenaran dan keseriusan, sehingga tidak ada apapun yang membuatmu jauh
dari Allah. Sering kali kamu tidak menyadari bahwa sebetulnya di hatimu ada
yang lain selain Allah. Sudah berapa lama kamu mencintai yang lain lebih dari
cintamu kepada Allah? Sehingga kamu mmenurutinya lebih dari menuruti-Nya, kamu
bersemangat bukan karena Dia tapi karena yang lain.
Dan cobalah bertahan bagai angka nol, dimana angka nol apabila
dikali maupun dibagi hasilnya tetaplah nol. Walaupun tantangan terus menerus
menerjang tetaplah jadi dirimu sendiri. Jangan pernah sekalipun goyah oleh
angka lain.
Begitu pula pada sumpah yang mengakui berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia ,
bertanah-air yang satu, tanah-air Indonesia
dan menjunjung bahasa persatuan, yakni
bahasa Indonesia .
Bersatu untuk Indonesia ,
untuk agama dan untuk kesatuan Indonesia .
Nol untuk kepentingan yang lain yang tidak ada manfaatnya. Jadi generasi digital
tetaplah untuk bersatu Dan bertahan membangun bangsa Indonesia meraih perubahan yang
lebih maju. Satukan jiwa dan raga kita untuk meraih kemenangan. SEMANGAT!!!
0 komentar:
Posting Komentar